Di samping fungsinya sebagai situs jejaring sosial, rupanya Facebook mendatangkan berkah tersendiri bagi kegiatan promosi. Bahkan, saat ini Facebook diklaim sebagai media komunikasi periklanan paling efektif.
Dalam beberapa pekan mendatang, diprediksi 200 juta warga dunia telah menjadi pengguna setia Facebook. Menariknya, sekitar 70 persen di antaranya justru tidak berasal di Amerika. Lihat saja jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang lebih dari satu juta orang, mengalahkan negara seperti Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Semakin banyak pengguna, membuat fungsi Facebook ikut berevolusi.Tak sekadar situs jejaring sosial untuk menjalin pertemanan, berbagi foto dan video, atau meng-update status. Kini Facebook dianggap sebagai media paling efektif dan efisien untuk berpromosi.
Kepala pemasaran dan merek Indosat Teguh Prasetya mengatakan, profil ataupun produk perusahaan dapat dikenalkan melalui Facebook. "Cara ini dapat memberi efek langsung ke bisnis. Selain membentuk komunitas, juga membuka kemungkinan saling menyapa atau komunikasi dua arah," ujar Teguh.
Bersama Division Head Customer Service & Retention Management JBRO Indosat Wakhid Efendi, Teguh sudah mulai mengomunikasikan produk-produk yang ditawarkan Indosat melalui Facebook.
"Saya dapat menaruh info soal produk, serta mengirimnya langsung ke friendlist saya di Facebook. Cara ini dapat meningkatkan produktivitas kegiatan promosi," paparnya. Hal ini dibenarkan Dewi, community relations sebuah majalah mingguan di Jakarta. Dalam beraktivitas dan bekerja, Dewi amat bergantung pada Facebook.
Jejaring sosial yang diprediksi bakal lebih besar dari Google ini dimanfaatkannya sebagai media untuk menyampaikan informasi terbaru kepada para member. "Saya juga menggunakan Facebook untuk mengatur jadwal meeting serta tanya jawab dengan klien atau rekan kerja melalui fasilitas chat online," katanya.
Mengenalkan profil perusahaan serta personal branding melalui Facebook juga dilakukan Muhammad Fauziyah. Senior Marketing Communication Champ Group ini berinisiatif mempromosikan produk yang dipegangnya melalui dunia maya karena merasa blog atau Web 2.0 mulai ditinggalkan.
"Berbeda dengan Facebook, pembaca blog rata-rata hanya teman dekat. Ketika saya menulis sesuatu di status Facebook, misalnya, respon yang didapat luar biasa," paparnya. Fauzi, begitu ia biasa disapa, lantas mencontohkan resto Gokana Teppan yang baru saja ia buatkan profil Facebook-nya.
"Baru dua hari, sudah punya 200 friends," ia mengatakan. Bagi Fauzi, berpromosi melalui Facebook lebih menjalin kedekatan dengan pelanggan. Sebab, tak sedikit pelanggan yang memberi saran atau mengeluh mengenai pelayanan maupun rasa masakan.
"Segala macam masukan dari para pelanggan tersebut amatlah berharga," kata Fauzi. Bersama timnya, ia lantas mendiskusikan permasalahan tersebut dan meneruskannya ke pihak direksi. Pernah, ada seorang pelanggan yang menginginkan harga menu lebih murah.
"Akhirnya saya menghadirkan menu lebih murah, tapi dengan rasa yang sama. Inilah kelebihan berpromosi di Facebook. Segala saran atau keluhan bisa langsung kami respons. Media mana lagi yang mempunyai return rate setinggi itu?" tandasnya.
Tak terbatas pada korporasi saja, promosi serupa juga dilakukan musikus Adrian Mananta. Ia menjadikan Facebook sebagai media promosi album. Adrian mengakui bahwa Facebook turut mendongkrak popularitasnya hingga kini. Dengan Facebook pula ia dapat bertukar sapa dengan penggemar dan bertemu dengan mereka ketika tampil di kota tertentu.
Tak lupa, Adrian selalu memasukkan jadwal manggung dan rekaman, kegiatan yang dilakukan, termasuk foto-foto dan video grup mereka. Alhasil, banyak orang yang mulai menyadari keberadaan mereka.
"Lumayan, banyak bantu dari sisi promosi. Apalagi tidak perlu pakai biaya," ujar pria yang namanya melambung berkat tembang Ajari Aku ini. Menurut Adrian, tak butuh waktu lama bagi grupnya untuk menjaring 5.000 teman. "Sayangnya lewat dari itu saya harus membuat profil baru," ungkapnya. (Koran SI/Koran SI/srn)